top of page

Fenomena teror badut / Clown Sighting pengganggu keamanan


ilustrasi

Pada beberapa bulan terakhir banyak hal terjadi, mulai dari memanasnya pemilihan Presiden Amerika Serikat hingga teror yang dialami banyak negara barat. Seakan menambah permasalahan, fenomena clown sighting banyak bermunculan dan meresahkan bagi publik. Tradisi Halloween yang diperingati dengan cara penggunaan kostum-kostum mengerikan menjadi tameng dari awal kemunculan teror ini. Sangat meresahkan, kejadian yang muncul berkaitan dengan fenomena ini berawal dari sekedar prank atau lelucon jahil, akan tetapi belakangan ini banyak kejadian kriminal yang melibatkan badut sebagai aktor utama nya. Seperti yang dilansir Vocative melaporkan ada beberapa anak yang mengaku bahwa badut-badut tersebut berusaha merayu mereka dengan sejumlah uang. Laporan lain juga menyebutkan ada warga yang melihat sesosok badut pukul 2.30 dini hari. Badut tersebut melambaikan tangan kepadanya.


seorang anak berusia 14 tahun yang sedang berjalan ke sekolah mengaku dikejar-kejar satu badut yang membawa pisau. Lalu, seorang perempuan mengklaim bahwa seorang badut mengancamnya dengan parang dan memaksanya ikut ke dalam hutan.


Di Alabama, polisi setempat menahan setidaknya sembilan orang yang terlibat dalam fenomena badut jalanan ini. Tujuh di antaranya dituntut membuat ancaman teror. Ini adalah tindakan lanjut kepolisian yang menerima laporan bahwa badut-badut sering mengagetkan mereka di jalan.

Beberapa pengguna media sosial juga mengunggah video-video saat mereka berkendara pada malam hari dan menemukan badut-badut di pinggir jalan. Ada yang membiarkan, ada pula yang memutuskan untuk "menghakimi" perbuatan mereka dengan kekerasan.


Seorang warga Amerika Serikat bernama Jordan Jones yang berprofesi sebagai badut mengaku kepada TIME bahwa dia khawatir kejadian-kejadian ini akan mempengaruhi persepsi orang terhadapnya, apalagi berdampak buruk pada mata pencahariannya. Dia juga takut bila orang-orang yang main hakim sendiri ketika bertemu badut di jalan akan mengiranya sebagai badut iseng yang mencoba menakuti warga, lalu memukulinya.


Fenomena ini berujung pada menurunnya keamanan negara, negara barat sebagai trend setter harus secepatnya meredakan masalah ini sebelum para pelaku teror di negara-negara di Asia Pasifik meniru hal ini. Gerakan kecil sporadis seperti ini dapat berujung pada gerakan terstruktur dan sistematis dan dianggap "keren" bagi pelaku teror.

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
bottom of page