top of page

Revolusi Perancis : Part 1


Setengah abad setelah 1760 adalah salah satu dari periode paling rusuh dan significant bagi Eropa dan Amerika dan bahkan bagi sejarah dunia. Dan jantung dari setengah abada yang spesial ini adalah Revolusi Perancis. Ini merupakan waktu dari ekonomi, sosial, politik, kerusuhan militer, yang memiliki dampak bahkan sampai sekarang dalam berbagai pandangan masih menggema di seluruh dunia.

Di 1789, Raja Perancis Louis XVI. Pada saat itu baru berumur 20 tahun saat mendapat tahta, pada waktu kerusuhan dan ketegangan di Perancis. Ada bencana-bencana militer, ada keterbatasan hasil panen, dan ketidakstabilan politik. Akan tetapi, ia melewati krisis itu sebagai anak muda, dan pada awal tahun kepemerintahannya berlangsung baik. 15 tahun kemudian, ia harus menghadapi krisis lain di tahun 1789, krisis yang telah mengubah dunia diwaktu ia tumbuh besar dan yang merupakan hal yang fatal baginya dan keluarganya.

Jadi, apa yang membuat Revolusi Perancis pada tahun 1789 merupakan efek dreamatis yang besar bagi Louis XVI dan semua orang di kerajaannya?

Sebelum 1789, Lous XVI berhadapan dengan krisis keuangan fundamental di kerajaannya. Intinya, perbedaan antara pendapatan kerajaan dan pengeluaran kerajaan sangat tidak proporsional. Dan di tahun 1789, Louis XVI bersidang di Versailles, ibukota kerajaan, sidang antara para Deputi Golongan, mewakili tiga golongan dari kerajaannya, kaum pendeta, kaum bangsawan, dan kaum biasa- dalam rangka untuk menawarkan nasehat, untuk melewati masa krisis finansial ini. Pertemuan tersebut adalah pertemuan yang tidak dilakukan selama 175 tahun terakhir, sebuah pertemuan nasihat, tetapi karena telah sangat lama tidak dilakukan, hal tersebut membangkitkan ekspetasi yang besar diantara orang-orang Perancis, yang merupakan dan menjadi sebuah cara untuk meningkatkan keberuntungan mereka.

Setelah pertemuan di Versailles di May 1789, ada sebuah kebuntuan.

Apakah kebuntuan tersebut bersal dari Jendral kaum biasa yang ingin bertemu di tempat terpisah dari dua golongan istimewa lainnya? Ataukah harus ada majelis khusus untuk golongan biasa? Keinginan Raja Louis adalah ada tiga pertemuan bagi masing-masing golongan tapi Jendral dari golongan biasa menolak hal tersebut. Dan pada juni 1789, yang biasa diketahui sebagai tindakan pertama dari Revolusi Perancis 1789, Deputi golongan biasa bersumpah tidak akan memisahkan sampai mereka memberikan sebuah konstitusi bagi Perancis. Menakutkannya, mereka memanggil dirinya sebagai Majelis Nasional.

Dan sangat jelas bagi Raja, penasehatnya, pengadilan, dan tentara tengah mempersiapkan untuk menyingkirkan deputi-deputi ini. Mereka disuruh untuk memberikan Raja Louis XVI nasehat, bukan untuk mendirikan Majelis Nasional.

Mereka diselamatkan oleh tindakan kedua dari Revolusi Perancis 1789, intervensi dari perkerja di Paris sekitar 20 Kilometer dari ibukota, Versailles. Pergerakan tentara di Paris telah membuat orang-orang di kota khawatir, curiga, cemas akan apa yang sedang terjadi utamanya pada saat harga makanan pokok tinggi. Orang-orang cemas, haus akan ekspetasi dari apa yang telah dihasilkan para pemimpin golongan, tapi curiga apa tujuan pergerakan tentara di sepanjang jalan di kota terbesar di Perancis.

Di awal bulan Juli, pekerja Paris menyita senjata dari beragam toko senjata di penjuru kota dan pada 14 juli mengepung benteng kerajaan Bastille di kawasan populer di timur kota Paris.

Gubernur benteng tersebut memerintahkan pasukannya untuk menembak dan membunuh sebanyak 100 pekerja yang mengepung. Kemudian ia membayar hal tersebut dengan nyawanya ketika akhirnya menyerah. Hal tersebut merupakan tindakan kedua dari Revolusi Perancis 1789, dan yang sangat mendorong Louis XVI untuk mengakui keberadaan konkrit Majelis Nasional, dan memerintahkan golongan pertama dan kedua untuk bergabung dengan golongan ketiga di Majelis Nasional.

Apa yang terjadi selanjutnya merupakan hal yang lebih dramatis.

Paris merupakan kota terbesar di kerajaan, tapi mayoritas besar dari penduduk Perancis 28 juta orang, hiduo diluar Paris dan di ibukota kerjaan di Versailles.

Ketika berita akhirnya menyebar ke seluruh negara- dan bagian di selatan yang membutuhkan beberapa minggu untuk menyebar – pergolakan meletus.

Ini adalah bagian negri yang penuh ekpetasi terhadap apa yang mungkin dibawa oleh Pimpinan Golongan Biasa. Ini merupakan bagain negri yang kelaparan, penuh kecemasan tentang hasil panen yang mulai menguning di ladang pada musim panas di tahun 1789. Ketika berita menyebar tentang apa yang telah dilakukan pekerja di Paris, konfrontasi terhadap permasalahan pemegang kekuasaan di Perancis, masyrakat di pinggiran negri ini merasa cemas bahwa tuan tanah bangsawan, golongan bangsawan, akan mencari cara untuk membalas dendam, untuk apa yang telah dilakukan golongan biasa di Paris.

Masyarakat di seluruh negri mempersenjatai diri mereka menghadapi apa yang mereka pikir akan mengundang serangan balasan dari para tuan tanah bangsawan. Yang tidak berakhir. Dan apa yang terjadi adalah banyak petani, orang pedesaan, mempersenjatai diri mereka dibanding sistem itu sendiri mepersenjatai dirinya, sistem feodalisme, sistem yang ada di abad 18 Perancis.

Di sebuah pemberontakan petani istimewa yang disebut La Grande Peur, Ketakutan Besar, masyarakat mempersenjatai sistem tersebut dan di bagian selanjutnya di Juli 1789, dan bagian awal dari Agustus 1789 mereka melawan bangsawan, di kastil mereka, memaksa mereka untuk tidak hanya diberikan makanan dan anggur, tapi juga meminta penghapusan iuran feodal yang telah mereka bayar selama berabad-abad, sering secara seremonial dimusnahkan. Terdapat sangat sedikit foto dari Ketakutan Besar ini, dari pemberontakan besar petani ini, dan ini agak menyesatkan, karena di penjuru negri kastil-kastil dibakar, padahal tidak. Hanya ada sedikit serangan fisik di kastil-kastil itu sendiri. Tetapi digabungkan bersama, tiga bagian tadi, respon dari Majelis Nasional di Versailles sangat significant.

Sebagai wakil dari masyarakat Raja Louis, ketiga pemimpin golongan tadi yang sekarang tergabung dalam Majelis Nasional, ketika memulai pertimbangan mereka pada Juli dan Agustus 1789, berita menyebar tentang apa yang telah terjadi di kerajaan. Pemberontakan petani besar-besaran.

Pada 4 Juli, anggota Majelis Nasiona, golongan biasa, pendeta, dan bangsawan membuat serangkaian keputusan untuk mencoba mencapai keluhan dari petani. Beberapa minggu kemudian, mereka menerbitkan sebuah pernyataan revolusioner terhebat sepanjang masa, Deklarasi Hak Manusia dan Penduduk.

Sebuah rancangan yang mereka percaya sebagai bentuk Perancis di kemudian hari. Sebuah rancangan untuk rezim yang baru.

Khususnya, salah satu elemen dari rezim baru adalah Louis XVI yang sebelumnya sebuah monarki absolut, raja dari Perancis yang memegang kekuasaan dari tuhan, menjadi monarki konstitusional yang memerintah Perancis dengan berhubungan dengan Majelis Nasional. Sebuah jenis pemerintahan parlementer baru.

Selama beberapa tahun kedepan, Majelis Nasional dan para suksesornya mencoba untuk meletakan rancangan ini untuk Perancis baru. Itu merupakan usaha keras yang istimewa yang melibatkan semua orang.

Sumber :

Prof. Peter McPhee, University of Melbourne, French Revolution Course

Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
bottom of page