Revolusi Perancis : Part 2 , Sumber Revolusi
Paris secara mendasar dibangun pada pertengahan abad 19. Paris pada abad 18 jauh lebih sesak, kota medieval yang beliku-liku, jalanan yang sempit dan seterusnya.
Dan juga lebih kecil. Jika sekarang hanya satu dari orang Perancis tinggal di area metropolitan Paris dan pinggirannya, di abad 18, hanya sekitar satu dari 40 orang. Paris tidak memegang kendali Perancis seperti sekarang. Dan tentunya bukan merupakan ibukota
Mayoritas orang Perancis tinggall di kota kecil dan desa di daerah pinggiran Perancis.
Di luar dari Eropa Rusia, Perancis merupakan negara terbesar di Eropa – kurang lebih ribuan kilo meter dari utara ke selatan dan dari timur ke barat.
Populasi nya kurang dari setengah populasi sekarang yang sekitar 28 juta tapi orang-orang tersebut memenuhi daerah pingiran atau kota-kota kecil. Sektiar 85% dari mereka yang selamat bertahan hidup sebagai petani.
Itu adalah sebuah negara yang sulit untuk diperintah dalam artian komunikasi lambat dan sulit. Umumnya, dibutuhkan waktu delapan sampai sepuluh hari bagi berita dan informasi untuk menyebar dari Paris ke Mediternian. Salah satu tantangan terberat dari periode revolusi adalah bagaimana untuk membangun kembali masyarakat ketika komunikasi lambat dan sulit.
Sebuah tantangan khusus bagi para revolusioner untuk dihadapi.
Tapi kebanyakan orang tinggal di komunitas daerah pinggiran, sebuah komunitas dengan jumlah mungkin sekitar empat atau lima ratus orang. Komunitas kecil yang tidak hanya terdiri dari petani dan buruh tapi juga pendeta bahkan para bangsawan dan para ahli. Komunitas pedesaan ini diatas segala nya memiliki orientasi penghidupan. Oleh karena itu mereka memproduksi apapun sebanyak yang mereka butuhkan. Mereka adalah komunitas yang rapuh. Ada juga komunitas yang diidentifikasi bukan sebagai subsistensi(penghidupan) tapi juga sebagai polikultural – yang memproduksi semua hasil panen, termasuk agrikultur dan kependetaan. Produksi rumah tangga merupakan pemegang peranan besar di abad 18 bahkan anak kecil bagaima caranya membantu petani untuk menghasilkan sesuatu. Dari umur saat anak-anak bisa memberi makan ternak sampai umur orang yang terlalu tua untuk memberikan kontribusi , asumsinya semua orang harus berkontribusi untuk komunitas. Tapi karena itu biasanya mereka menghasilkan surplus yang besar.
Ini gambaran yang menarik dan tidak biasa karena ini menunjukan seorang seorang perempuan dalam perjalanan nya ke pasar dengan beberapa barang dari keluarga untuk dijual. Tapi, orang berharap mereka akan tercukupi dengan jualan tersebut. Tidak mengejutkan, karena banyak kota kecil, ada ribuan kota kecil yang menempati Perancis maka dapat diidentifikasi pula bahwa pasar yang ada sangat kecil.
Seperti yang satu ini dari sebuah kota didekat Paris. Tapi tipikalnya ini adalah pasar yang didatangi petani dengan jumlah kecil panen yang merupakan kelebihan panen milik mereka untuk ditukarkan dengan barang yang tidak bisa mereka produksi sendiri.
Kota pada saat itu juga pre-industrial atau artisan. Yang mana berarti kebanyakan orang berkerja di tempak kerja kecil seperti toko pembuatan jam diatas, dimana ahli pembuat jam, berskill tinggi, berkerja dengan dua atau tiga karywan untuk memproduksi jam. Tapi rata-rata tempat kerja di pusat kota pada abad 18 memiliki satu sampai empat karyawan. Mereka kecil, berskill tinggi dari pada pabrik industri. Pastinya, disebrang sana, di Inggris, para orang2 manufaktur, mulai bereksperiment dengan apa yang kita bisa lihat sebagai awal dari revolusi industri. Tapi ini merupakan pengecualian daripada aturan. Urban Perancis, kejayaan Perancis, hari-hari dari Revolusi Perancis akan terjadi, di kota seperti Paris, adalah artisan yang merupakan dasar dari kota pra-industrial.
Hal esensial lain dari masyarakat di waktu ini adalah kita perlu lebih menggali lagi tentang rincian dari golongan atau estat. Ketika Louis XVI memanggil perwakilan dari tiga golongan/estat untuk berkumpul di Versailles pada 1789 dia mengharapkan organisasi sosial kuno dari kerajaannya. Sebuah titah raja, dari pendeta, estat pertama, bangsawan, estat kedua dan dari kaum biasa yaitu estat ketiga. Setiap komunitas di Perancis, seperti yang satu ini di Alsace, di timur Perancis di karateristikkan sebagai presentasi dari gereja dan sering anggota paroki adalah fitur dominan dari desa atau kota kecil.
Ini ditandingkan dengan kebesaran sebagai keunggulan dari struktur bangsawan, gambar diatas berasal dari pusat dataran tinggi di Perancis, hampir merupakan representasi fisik dari kekuatan, bahkan mengintimidasi kehadiran dari bangsawan. Tapi satu dimensi pada abad 18 Perancis adalah kita mengeksplorasi beberapa rincian berupa tatanan sosial, sebuah masarakat korporasi yang mana terdapat dua tatanan(estat) yang istimewa yaitu bangsawan dan pendeta yang memiliki peranan khusus yang berhubungan dengan tahta. Hal ini merupakan inti dari Revolusi Perancis.
Hal ini yang mendasarinya, mayoritas besar orang Perancis tidak melihat gedung-gedung besar diatas sebagai suatu hal yang mengagumkan karena mereka tinggal di daerah pedesaan.
Salah satu pernyataan arsitektural yang menunjukan kekutan adalah ibukota Perancis itu sendiri di Versailles.
Yang mana istana kerajaan, dibawah rezim Louis XIV, pada 1710 merupakan pernyataan kekuatan yang sangat menakjubkan, yang agung, yang mengaggungkan raja raja Perancis, dengan fasad beberapa ratus meter panjang nya ini merupakan sebuah keagungan, yang akan membuat takjub siapa saja yang melihat baik langsung maupun melalui gambaran. Itu merupakan sebuah pernyataan dramatis akan kekuatan dan kestabilan dan membuat pertanyaan menjadi lebih akut? Bagaimana bisa sebuah revolusi dapat melawan rezim sekuat ini , sebuah rezim yang dapat mengmburkan investasi nya di bangunan-bangunan megah seperti ini?
Tetapi disamping kestabilan, disamping basis pedesaan dari masyarakat ini, ini adalah bentuk masyarakat yang perlahan-lahan berubah.
Salah satu yang paling penting adalah pertumbuhan pelabuhan disepanjang Atlantis, pinggiran Bordeaux, La Rochelle, dan Nantes. Kota yang booming dan alasan mengapa kota ini booming pada abad 18 adalah koloni Perancis di sebrang Atlantis, di Karibia, memproduksi produk kolonial, seperti kopi dan nasi dan tembakau yang mana pada saat itu orang Perancis sedang mengembangkan rasa. Bordeux lebih isimewa, sebuah kota yang di gandakan sampai dengan 110.000 luasnya pada abad 18, untuk mempresentasikan bentuk baru dari kemakmuran perdagangan.
Terdapat Bordeux Stock Exchage, yang diinisiasi pada abad 18 yang masih ada sampai sekarang yang hampir menyamai presentasi fisik dari penting nya perdagangan , dari perdagangan itu sendiri, dari kekuatan dana cair.
Salah satu sumber perubahan di abad 18 Perancis adalah meningkatnya kepentingan terhadap tipe aktivitas perdagangan ini, di presentasikan di Bordeux.
Di luar dari kota-kota besar tipe kedua dari perubahan yang terjadi adalah orang pedesaan mulai berkonsentrasi lebih dan lebih dalam memproduksi produk untuk orang kota/urban. Seperti Champagne, sebuah area di timur Perancis dimana semakin banyak petani memulai produksi anggur untuk konsumsi perkotaan atau di Brie daerah sekitar Paris, dimana petani makin banyak memproduksi gandum untuk kebutuhan Paris, untuk kebutuhan tepung, untuk kebutuhan roti dari populasi Paris yang sekitar 700.000 orang. Akhirnya berpuluh tahun sebelum 1789 sumber perubahan laini menguat dan kali ini sama ideologikal nya dengan yang lain karena di seberang Atlantis pada tahun 1776, koloni Inggris telah mendeklarasikan kemerdekaan nya dari Inggris, yang di representasikan dengan gambar dibawah ini yang diselesaikan pada awal abad 19 yang mana menggambarkan Founding Father dari Amerika merumuskan Deklarasi Kemerdekaan. Perang kolonial antara Amerika dan Inggris ini berlasung pada akhir 1776 sampai 1783, sebuah perang yang secara krusial Perancis mendukung Amerika.
