top of page

Trump Presiden Rusia Tertawa

Deputi di Russia bertepuk tangan ketika berita Donald Trump menjadi terpilih presiden AS.

Vladmir Putin tidak menunggu waktu lama untuk mengirimkan ucapan selamat dan menyatakan channel TV bertukar cepat dari klaim penipuan ke panggilan kemenangan dari “man of people”

Kemenangan Donald Trump jelas cocok bagi Moskow.

Didalam telegram yang dikrim Presiden Putin setelah pidato kemenangan, Ia berharap dapat berkerja bersama untuk mengakhiri “krisis” hubungan AS-Rusia

Dia ingin bertemu untuk dialog konstrutif, berdasarkan pada “saling hormat dan kesadaran penuh akan kepentingan masing-masing”

Komentator Pro-Kremlin dan politisi bergembira.

“Saya ingin berkendara keliling Moskow dengan bendera Amerika di jendelasaya. Ayo gabung” seperti yang di-tweet editor Today Russia Margarita Simoyan, dengan emoji smilde. “ Hari ini mereka mendapatkannya”

Tidak semua orang di Rusia merayakannya.

‘Seperti Di Tahan’

“Saya menonton pidato nya dan saya harus mencubit diri sendiri” tweet dari aktivis dengan partai oposisi Parnas.”saya tidak percaya ini terjadi” tulis Natalya Pelevina.

AS menuduh Rusia membantu untuk merekayasa hasil pilpres dengan menggunakan serangan cyber yang melemahkan kampanye Hillary.

Presiden Putin sendiri baru-baru ini tertawa atas tuduhan tersebut sambil bertanya-tanya apakah AS itu “banana republic”.

Tapi antipati kepada Hilary Clinton telah tertanam disini. Sebagai sekertaris negara, ia mengkritik tajam pemilihan parlemen Rusia di tahun 2011, mengarah pada Presiden Putin untuk menuduh Hillary telah mengobarkan protes masal terhadap Putin.

Media Rusia meliput kampanye Hillary sebagai kampanye yang kejam, dengan menggambarkan dia sebagai Russophobia, seorang kriminal dan pembohong.

“Clinton akan menghujani kita dengan misil nuklir, Trump akan mengakui Crimea” tipikal headline tabloid pada waktu kampanya pilpres AS.

“Kami sangat senang hubungan akan di eratkan dengan Rusia dan menghentikan Perang Dingin buatan yang didorong oleh Washington dan London kepada dunia.” Kata Sergei Markov analis Pro-Kremlin kepada BBC.

“Kami senang presiden baru adalah Donald Trump yang menghormati Putin dan mengakui Crimea sebagai bagian dari Rusia” Katanya merujuk pada komentar Trump pada pencaplokan Rusia.

Jadi apakah ini akan mencair? Atau Rusia berencana untuk mengeksploitasi hal ini dan menimbulkan kekacauan sebagai hasil dari mengejar prioritasnya, termasuk Syria?

Ada petunjuk yang berkembang bahwa sementara orang-orang Amerika terguncang dari perjuangan pahit pilpres, tentara Russia akan meluncurkan tekanan baru dengan pemerintah Rusia dengan merampas Aleppo.

Dengan hal tersebut, Rusia akan meyakinkan “dialog konstruktiv” baru dengan Trump dimulai dengan posisi yang kuat.


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
bottom of page