Uni Eropa Perkuat Pertahanan dan Keamanan : Efek Trump
![](https://static.wixstatic.com/media/309cc5_0d9573e9e11a4ff19b1d3feab15187ee~mv2.jpg/v1/fill/w_655,h_423,al_c,q_80,enc_auto/309cc5_0d9573e9e11a4ff19b1d3feab15187ee~mv2.jpg)
Negara-negara Uni Eropa telah setuju untuk meningkatkan peran pertahanan dan keamanan organisasi.
Rencana tersebut mengarah kepada koordinasi di area yang lebih luas seperti misi-misi Uni Eropa sebagai pemimpin peacekeeping di luar blok.
Meskipun begitu, kepala urusan luar negri Uni Eropa Federica Mogherini menekankan bahwa blok tidak bermaksud untuk menyaingi NATO atau membuat sebuah pasukan tentara Eropa.
Ia menambahkan bahwa rencana ini sudah dipertimbangkan sebelum kemenangan pilpres Donald Trump.
Selama kampanya, Mr.Trump menyarankan Washington tidak secara otomatis datang membantu aliansi NATO yang sedang dalam penyerangan, mengkritik rendahnya pengeluaran oleh beberapa aliansi militer anggota Uni Eropa di bidang pertahanan.
Rencana pertahanan tersebut disetujui pada pertemuan mentri Pertahanan dan Luar Negri Uni Eropa di Brussel pada senin.
“Ini adalah langkah kualitatif dari pertahanan dan keamanan Uni Eropa,” Kata Mogherini. Sementara Menhan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa “Eropa harus bisa bertindak sendiri untuk keamanan pribadi”.
Mogherini mengatakan bahwa Uni Eropa tidak menyaingi Nato melainkan akan memperkuat aliansi dan tidak pula akan membuat tentara Uni Eropa atau sebuah pusat militer.
Yang ingin dilakukan adalah menyediakan koordiansi yang lebih jauh seperti misi-misi peacekeeping di negara Afrika, usaha AL untuk mengurangi arus pengungsi, dan pengeluaran pertahanan dan riset oleh negara-negara Uni Eropa untuk alat seperti Drone dan Helicopter, kata nya.
Tujuan dari perencanaan ini adalah membuat baik Uni Eropa dan warganya lebih aman di rumah sendiri dan diluar negri, tambah Mogherini.
Action Plan Uni Eropa telah dibuat salam satu tahun, diyakinkan setelah serangan tahun lalu di Paris yang membuat Uni Eropa menjadi rapuh.
Tapi peringatan dari Mr.Trump bahwa negara Eropa harus membayar pengeluaran pertahanan nya sendiri juga telah menambahkan keyakinan, lapor Damian Grammaticas koresponden BBC.